Bimtek Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Mayoritas penduduk Indonesia tinggal di daerah yang merupakan pedesaan sehingga pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian dan kelangsungan hidup masyarakat pedesaan dimana diketahui bahwa pendapatan nasional yang dihasilkan dari sektor pertanian adalah lebih dari 50 %. Namun terdapat kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, seperti tingkat ekonomi dan tingkat pendapatan, dan dalam situasi ini pembangunan daerah diperlukan untuk mengatasi rendahnya tingkat perekonomian di pedesaan. Pembangunan pedesaan dapat dicapai melalui peningkatan kegiatan di sektor pertanian sebagai sektor yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi pedesaan.
Pengembangan sektor pertanian memerlukan dukungan yang sangat spesifik dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti pembangunan ekonomi, peningkatan pendidikan, pengembangan kapasitas negara dan penyediaan infrastruktur desa yang sesuai. Unsur-unsur tersebut diperlukan untuk melaksanakan dan mengintegrasikan pembangunan desa ke dalam rencana tata ruang yang terstruktur. Diperlukan tindakan pemerintah yang komprehensif untuk menilai potensi pedesaan untuk mengembangkan rencana pembangunan pedesaan yang berkelanjuta. Hal tersebut telah memudahkan berkembangnya upaya pembangunan di pedesaan, salah satunya adalah adopsi konsep perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat di era sekarang ini.
Bidang ekonomi pertanian mempunyai peran penting dalam pembangunan, kemajuan dan kemakmuran bangsa. Pada era reformasi paradigma pembangunan pertanian bukan meletakkan petani semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional tetapi sebagai subyek untuk mencapai tujuan nasional. Pengembangan kapasitas masyarakat guna mempercepat upaya memberdayakan ekonomi petani, merupakan inti dari upaya pembangunan pertanian/pedesaan. Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat pertanian menjadi mandiri dan mampu memperbaiki kehidupannya sendiri. Peran Pemerintah adalah sebagai stimulator dan fasilitator, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat petani dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
Memasuki revolusi industri 4.0 memberikan dampak terhadap para pelaku industri, dimana terdapat 4 sektor industri yang berpengaruh salah satunya adalah sektor pertanian. Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaannya sektor pertanian harus diiringi dengan perkembangan teknologi yang mana salah satunya dicirikan dengan penggunaan mesin yang terhubung dengan sistem jaringan internet yang berguna mewujudkan tantangan pertanian yang modern dalam mencapai target untuk memenuhi sendiri kebutuhan pangan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Sejalan dengan kemajuan di era revolusi industri 4.0, maka sektor pertanian di Indonesia juga berada pada era pertanian 4.0 yang mana terdapat konsep digitalisasi pertanian yang ditandai dengan interaksi secara langsung pelaku pertanian pada tiap rantai nilai pertanian yaitu pembeli, produsen, tengkulak, yang mana setiap aktivitasnya terekam sehingga dapat dilakukan perkiraan, perhitungan, dapat dikendalikan secara yang otomatis dan bisa dilakukan melalui jarak jauh. Dasar ini merujuk pada penerapan TIK bidang pertanian yang bertujuan untuk pengoptimalan berupa peningkatan hasil produksi yang berkualitas dan dengan kuantitas yang tinggi serta efisiensi pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Dalam bidang pertanian, peningkatan kemampuan petani di pasar luas harus diutamakan dalam sektor pertanian jika tidak ingin pasar Indonesia yang merupakan negara agraris dikuasai oleh komoditas luar negeri. Guna meningkatkan daya saing terhadap komoditas impor maka penggunaan metode pertanian yang berbasis digital sangat diperlukan. Revolusi Industri 4.0 yang melahirkan inovasi dalam bidang pertanian salah satunya adalah digitalisasi pertanian.
Digitalisasi pertanian pada dasarnya suatu metode proses produksi pertanian dengan pendekatan integrasi sistem. Digitalisasi ini dapat berupa pemanfaatan drone cerdas untuk distribusi, intelligent vision untuk sortasi produk, dan e-commerce cerdas. Melalui metode tersebut memberi peluang bagi petani dapat terlibat dalam pemasaran secara online, sehingga pembeli dapat dengan mudah tersambung kepenyuplai dan masuk dalam nilai rantai pendistribusian. Keadaan ini tentunya akan memberi keuntungan petani dalam mengoptimalkan hasil produksi dan memotong rantai distribusi. Selain itu, para petani juga dapat memperkirakan musim pratanam, musim tanam, musim panen, dan musim pasca panen, termasuk pengeluaran pembiayaan, asuransi tani, penyediaan pupuk, penyediaan bibit, dan proses pengolahan beras.
Perkembangan pembangunan pertanian dapat dilihat tidak hanya pada adanya keberadaan inovasi serta teknologi, namun juga dilihat dari keberhasilan sistem penyebarluasan informasi terkait pertanian yang menyeluruh dan inovasi dalam bidang pertanian (information delivery system). Pada perkembangannya, saat ini penyuluhan dan informasi mengenai kegiatan pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti melalui system online yang menggunakan jaringan internet dalam bidang pertanian mulai diaplikasikan di berbagai belahan negara. Perkembangan TIK memiliki kemampuan yang akan menjadi peluang besar bagi para pelaku pembangunan pada sektor pertanian.
Pentingnya bidang pertanian sebagai sektor penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, dimana kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian sangat penting karena mayoritas masyarakat yang berada di negara-negara miskin mengandalkan sektor pertanian untuk hidupnya. Pertanian merupakan salah satu kegiatan dengan memanfatkan dan mengolah sumber daya hayati yang tersedia dan menjadi andalan ekonomi pedesaan. Apabila para stakeholder bersungguh-sungguh ingin memperhatikan kesejahteraan masyarakat didaerah pedesaan, maka satu-satunya langkahnya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan mayoritas anggota masyarakatnya yang hidup dengan bergantung pada sektor pertanian.
Produk hasil pertanian pada umumnya masih banyak dipasarkan dalam bentuk primer (belum diolah). Jenis produk tersebut masih belum ditangani secara maksimal dan mutunya masih beragam sehingga daya saing di pasar relatif rendah. Seiring berkembangnya teknologi, maka hasil pertanian lebih difokuskan kepada pengolahan dan pemasaran hasil olahan produk pertanian. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai produk hasil pertanian.
Saat ini telah banyak aplikasi pertanian seperti Tanihub, Agromaret, Limakilo dan lainnya. Dengan aplikasi pertanian tersebut dapat menjamin kesejahteraan petani, terutama melalui sistem pemasaran. Sistem pemasaran yang berbasis online akan membantu petani memasarkan hasil pertanian dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu adanya media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan lainnya yang biasa digunakan para petani dalam proses pemasaran diharapkan memiliki pengaruh terhadap pendapatan para petani tersebut khusunya di Kabupaten Berau.
Hadirnya aplikasi untuk membantu proses pertanian tentu memiliki dampak bagi para petani salah satunya adalah pendapatan. Penerapan aplikasi menjadi salah satu cara untuk mencapai realisasi dari konsep digitalisasi pertanian 4.0 saat ini guna mencapai pertanian yang berkelanjutan.
Latar Belakang Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian:
- Peningkatan Produktivitas Pertanian: Peningkatan produktivitas pertanian yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan pemasaran yang efektif.
- Keterbatasan Pengetahuan Petani: Keterbatasan pengetahuan petani tentang teknologi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
- Peningkatan Nilai Tambah: Kebutuhan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan dan pemasaran yang efektif.
- Persaingan Global: Persaingan global yang semakin ketat dalam perdagangan produk pertanian.
Tujuan Bimtek Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian:
- Meningkatkan Kemampuan Petani: Meningkatkan kemampuan petani dalam mengolah dan memasarkan hasil pertanian.
- Meningkatkan Nilai Tambah: Meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan yang tepat.
- Meningkatkan Daya Saing: Meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar.
- Meningkatkan Pendapatan Petani: Meningkatkan pendapatan petani melalui pemasaran yang efektif.
Manfaat Bimtek Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian:
- Meningkatkan Kemampuan Petani: Petani memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengolah dan memasarkan hasil pertanian.
- Meningkatkan Pendapatan Petani: Petani dapat meningkatkan pendapatannya melalui pengolahan dan pemasaran yang efektif.
- Meningkatkan Kualitas Produk: Produk pertanian menjadi lebih berkualitas dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.
- Meningkatkan Efisiensi: Proses pengolahan dan pemasaran menjadi lebih efisien dan efektif.
Output setelah Bimtek Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian:
- Petani Terampil: Petani memiliki kemampuan yang meningkat dalam mengolah dan memasarkan hasil pertanian.
- Produk Pertanian Bermutu: Produk pertanian menjadi lebih berkualitas dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.
- Peningkatan Pendapatan: Petani mengalami peningkatan pendapatan melalui pengolahan dan pemasaran yang efektif.
- Strategi Pemasaran Efektif: Petani memiliki strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan.
Sasaran Peserta
- Kepala Desa
- Perangkat Desa
- Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
- Tokoh Masyarakat
- Petani: Petani yang ingin meningkatkan kemampuan dalam mengolah dan memasarkan hasil pertanian.
- Pengusaha Pertanian: Pengusaha pertanian yang ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha pertanian.
- Penyuluh Pertanian: Penyuluh pertanian yang ingin meningkatkan kemampuan dalam memberikan pendampingan kepada petani.
- Pengelola Kelompok Tani: Pengelola kelompok tani yang ingin meningkatkan kemampuan dalam mengelola dan memasarkan hasil pertanian.
Materi Bahasan:
- Penerapan Teknologi Pengolahan dan Penanganan hasil Pertanian di Desa;
- Peranan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Pemasaran Hasil Pertanian;
- Pemanfaatan dan Permberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Petani dan Nelayan;
- Pengelolaan Potensi Desa Melalui Pengembangan Pariwisata;
- Pengembangan Obyek Desa Wisata Berbasis Pertanian dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani.
- Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran hasil pertanian, termasuk pemasaran online dan offline.
- Analisis Pasar: Analisis pasar untuk menentukan target pasar dan strategi pemasaran yang efektif.
- Pengembangan Produk: Pengembangan produk pertanian yang bernilai tambah dan memiliki daya saing tinggi.
- Manajemen Usaha Pertanian: Manajemen usaha pertanian yang efektif, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Narasumber:
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia
- Kementerian Pariwisata dan Eknomi Kreatif Republik Indonesia
- Kementerian Desa PDTT Republik Indonesia.
- Ahli Pertanian: Ahli pertanian yang memiliki pengalaman dalam bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
- Pengusaha Pertanian: Pengusaha pertanian yang sukses dalam mengolah dan memasarkan hasil pertanian.
- Pakar Pemasaran: Pakar pemasaran yang memiliki pengalaman dalam strategi pemasaran produk pertanian.
- Peneliti Pertanian: Peneliti pertanian yang memiliki pengetahuan tentang teknologi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
Jadwal Kegiatan
| AUG | SEPT | OCTO | NOV | DEC |
| - | 01 - 04 | 02 - 05 | 03 - 06 | 01 - 04 |
| - | 04 - 07 | 06 - 09 | 06 - 09 | 04 - 07 |
| - | 08 - 11 | 09 - 12 | 10 - 13 | 08 - 11 |
| - | 11 - 14 | 13 - 16 | 13 - 16 | 11 - 14 |
| - | 15 - 18 | 16 - 19 | 17 - 20 | 15 - 18 |
| 21 - 24 | 18 - 21 | 20 - 23 | 20 - 23 | 18 - 21 |
| 25 - 28 | 22 - 25 | 23 - 26 | 24 - 27 | 22 - 25 |
| 28 - 31 | 25 - 28 | 27 - 30 | 27 - 30 | 25 - 28 |
| - | 29 - 02 | 30 - 02 | - | LIBUR |
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali,, Batam, Medan, Padang, Ambon, Manado, Samarinda, Balikpapan, Malang, Lombok, Makassar dan Kota Lainnya



